Tata Cara Shalat Jenazah Lengkap dengan Dalilnya

Media Al Ahkam Jun 6, 2025 15 Views
Share:

Shalat jenazah merupakan salah satu kewajiban umat Islam terhadap muslim yang telah meninggal dunia. Shalat ini dilakukan tanpa ruku’ dan sujud, serta memiliki tata cara khusus yang didasarkan pada sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Berikut penjelasan lengkap beserta dalil-dalilnya.

1. Hukum Shalat Jenazah

Shalat jenazah hukumnya fardhu kifayah, artinya jika sebagian muslim telah melakukannya, maka gugur kewajiban bagi yang lain.

Dalil:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ شَهِدَ الْجَنَازَةَ حَتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا فَلَهُ قِيرَاطٌ، وَمَنْ شَهِدَ حَتَّى تُدْفَنَ فَلَهُ قِيرَاطَانِ. قِيلَ: وَمَا الْقِيرَاطَانِ؟ قَالَ: مِثْلُ الْجَبَلَيْنِ الْعَظِيمَيْنِ
(HR. Bukhari & Muslim)

Artinya:
“Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Barangsiapa yang menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka baginya pahala satu qirath. Barangsiapa yang menghadirinya hingga dimakamkan, maka baginya dua qirath.’ Ditanyakan, ‘Apa dua qirath itu?’ Beliau menjawab, ‘Seperti dua gunung yang besar.'”

2. Syarat Shalat Jenazah

  • Jenazah telah dimandikan dan dikafani.
  • Letak jenazah di sebelah kiblat orang yang menyalatkan (kecuali shalat ghaib).
  • Menutup aurat, suci dari hadats, dan menghadap kiblat.

3. Tata Cara Shalat Jenazah

a. Niat

Niat dilakukan dalam hati, contoh untuk jenazah laki-laki:

أُصَلِّي عَلَى هَذَا المَيِّتِ أَرْبَعَ تَكْبِيرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ لِلَّهِ تَعَالَى
“Aku niat shalat atas jenazah ini dengan empat takbir, fardhu kifayah karena Allah Ta’ala.”

b. Takbir Pertama

  • Mengangkat tangan dan membaca takbiratul ihram: اللهُ أَكْبَرُ
  • Lalu membaca Surat Al-Fatihah.

Dalil:

عَنْ طَلْحَةَ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: صَلَّيْتُ خَلْفَ ابْنِ عَبَّاسٍ عَلَى جَنَازَةٍ فَقَرَأَ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ…
(HR. Bukhari)

Artinya:
“Dari Thalhah bin Abdullah, ia berkata: ‘Aku shalat di belakang Ibnu Abbas atas jenazah, lalu ia membaca Al-Fatihah…'”

c. Takbir Kedua

  • Membaca shalawat Nabi:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
“Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”

d. Takbir Ketiga

  • Doa untuk jenazah (contoh doa untuk jenazah muslim):

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ، وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الْأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
(HR. Muslim)

Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampuni dosanya, muliakanlah tempatnya, luaskan kuburnya, bersihkan dia dengan air, salju, dan embun, sucikan dia dari kesalahan sebagaimana Engkau menyucikan baju putih dari kotoran. Gantilah rumahnya dengan yang lebih baik, keluarga dengan yang lebih baik, pasangan dengan yang lebih baik, masukkan dia ke surga, dan lindungi dari azab kubur dan neraka.”

e. Takbir Keempat

  • Doa untuk jenazah dan yang masih hidup:

اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ
“Ya Allah, janganlah Engkau halangi kami dari pahalanya, jangan uji kami sepeninggalnya, dan ampunilah kami dan dia.”

f. Salam

  • Mengucapkan السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ ke kanan dan kiri.

4. Perbedaan Jenazah Laki-laki, Perempuan, dan Anak-anak

  • Posisi imam:
  • Laki-laki: imam sejajar dengan kepala.
  • Perempuan: imam sejajar dengan pinggang.
  • Anak-anak: imam di tengah tubuh.

Dalil:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: صَلَّى النَّبِيُّ ﷺ عَلَى قَبْرِ امْرَأَةٍ بَعْدَ مَا دُفِنَتْ، فَقَامَ وَسَطَ الْقَبْرِ
(HR. Bukhari & Muslim)

Artinya:
“Dari Anas RA, Nabi ﷺ shalat di atas kubur seorang wanita setelah dikuburkan, dan beliau berdiri di tengah kuburan.”

5. Shalat Ghaib

Jika jenazah tidak hadir (misalnya meninggal di tempat jauh), boleh dilakukan shalat ghaib dengan tata cara yang sama.

Dalil:

أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ نَعَى النَّجَاشِيَّ فِي الْيَوْمِ الَّذِي مَاتَ فِيهِ، وَخَرَجَ بِهِمْ إِلَى الْمُصَلَّى، فَصَفَّ بِهِمْ وَكَبَّرَ أَرْبَعًا
(HR. Bukhari & Muslim)

Artinya:
“Sesungguhnya Nabi ﷺ mengabarkan kematian An-Najasyi pada hari wafatnya, lalu beliau keluar ke tanah lapang, membuat shaf, dan bertakbir empat kali.”

Penutup

Shalat jenazah adalah bentuk penghormatan terakhir kepada muslim yang telah wafat. Dengan melaksanakannya, kita mendoakan kebaikan bagi mereka dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bish-shawab.

Leave a Comment