Sunnah Ab‘ad dan Sunnah Hai’at dalam Shalat: Pengertian, Contoh, dan Perbedaannya
Dalam Islam, shalat merupakan ibadah yang memiliki tata cara khusus yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Di dalam shalat terdapat rukun, wajib, dan sunnah. Sunnah dalam shalat sendiri terbagi menjadi dua bagian penting, yaitu sunnah ab‘ad dan sunnah hai’at. Memahami keduanya sangat penting agar kita dapat menyempurnakan shalat sebagaimana yang dicontohkan Nabi ﷺ.
Apa itu Sunnah Ab‘ad?
Sunnah ab‘ad adalah amalan sunnah dalam shalat yang memiliki kedudukan hampir mendekati rukun. Apabila ditinggalkan (baik karena lupa maupun sengaja), maka disunnahkan untuk sujud sahwi sebagai bentuk penyempurnaan shalat.
Sunnah Ab‘ad:
- Tasyahud awal
- Duduk untuk tasyahud awal
- Membaca shalawat kepada Nabi ﷺ setelah tasyahud awal
- Membaca qunut pada shalat Subuh atau witir di paruh kedua Ramadhan (menurut mazhab Syafi‘i)
Jika salah satu sunnah ab‘ad ditinggalkan, maka sujud sahwi dilakukan sebelum salam.
Apa itu Sunnah Hai’at?
Sunnah hai’at adalah amalan-amalan yang dianjurkan dalam shalat untuk menyempurnakan bentuk lahiriah shalat. Jika ditinggalkan (sengaja atau lupa), tidak membatalkan shalat dan tidak disunnahkan sujud sahwi.
Sunnah Hai’at:
- Mengangkat tangan ketika takbir (takbiratul ihram, ruku’, i’tidal)
- Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri meletakkannya diantara dada dan pusar saat berdiri
- Membaca doa iftitah
- Membaca ta‘awudz sebelum membaca Al-Fatihah
- Membaca “Aamiin” setelah Al-Fatihah
- Membaca surat pendek setelah Al-Fatihah
- Melafadkan dengan keras (Al-Fatihah dan surat pendek saat maghrib, isyak, dan subuh) dan melirihkannya (saat dhuhur dan ashar) bagi imam.
- Membaca takbir ketika bangkit dari ruku’ dan turun menuju sujud
- Membaca “سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ” ketika i’tidal
- Tasbih ketika ruku’ dan sujud
- Meletakkan tangan diatas paha saat tasyahud dengan membuka tangan kiri dan tangan kanan menggenggam kecuali jari telunjuk
- Duduk iftirasy dan tawarruk sesuai tempatnya
- Mengucap tasbih 3 kali dalam ruku’ dan sujud
- Niat keluar dari shalat ketika salam
Perbedaan Sunnah Ab‘ad dan Sunnah Hai’at
Perbedaan | Sunnah Ab‘ad | Sunnah Hai’at |
---|---|---|
Kedudukan | Lebih kuat, hampir seperti rukun | Pelengkap gerakan shalat |
Jika ditinggalkan | Disunnahkan sujud sahwi | Tidak perlu sujud sahwi |
Contoh utama | Tasyahud awal, qunut | Takbir saat pindah gerakan, doa iftitah |
Hikmah Adanya Sunnah dalam Shalat
- Menyempurnakan ibadah shalat
- Meneladani sunnah Nabi Muhammad ﷺ secara utuh
- Menambah kekhusyukan dan keindahan gerakan shalat
Penutup
Dengan memahami perbedaan antara sunnah ab‘ad dan sunnah hai’at, kita bisa memperbaiki kualitas shalat dan mendekatkannya kepada shalat yang dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ. Meski sunnah, mengamalkannya menunjukkan kecintaan kita kepada Nabi dan semangat untuk menyempurnakan ibadah.