Kewajiban dan Hikmah Shalat Lima Waktu

Media Al Ahkam Jan 3, 2024 321 Views
Share:

Shalat adalah Ucapan dan gerakan yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam, secara bahasa shalat adalah do’a. Makna sebenarnya shalat adalah ibadah murni, sebuah pengakuan seorang hamba kepada Tuhannya. Secara sadar atau tidak shalat merupakan pengakuan sebagai hamba itu ada walaupun terkadang masih bercampur dengan ujub, riya, atau sifat kemanusiaan lainnya.

Kewajiban Shalat Lima Waktu

Wahyu tentang kewajiban shalat lima waktu itu turun ketika Rasulullah melakukan isra dan mi’raj. Shalat lima waktu wajib bagi seorang muslim mukallaf, yaitu sudah aqil baligh, berakal, laki-laki atau yang lainnya, dan suci. Shalat tidak wajib bagi kafir, anak kecil, orang gila (tidak berakal), juga tidak wajib bagi perempuan yang sedang haid atau nifas.

Kewajian shalat lima waktu dalam Al-Qur’an:

حَافِظُوْا عَلَى الصَّلَوٰتِ وَالصَّلٰوةِ الْوُسْطٰى وَقُوْمُوْا لِلّٰهِ قٰنِتِيْنَ ۝٢٣٨

Peliharalah semua salat (fardu) dan salat Wusṭa. Berdirilah karena Allah (dalam shalat) dengan khusyuk. (Al-Baqarah Ayat 238).
Pada ayat ini Allah menjelaskan hukum asasi antara manusia dengan Allah, yakni salat. Hal ini seakan mengingatkan agar persoalan keluarga tidak membuat manusia lupa akan kewajiban asasinya, yaitu shalat. Karena itu, ayat ini dimulai dengan kata perintah. Peliharalah secara sungguh-sungguh, baik secara pribadi maupun saling mengingatkan antara satu dengan lainnya tentang semua shalat, dan peliharalah secara khusus shalat wusta, yakni shalat asar dan subuh, karena keutamaannya. Dan laksanakanlah shalat karena Allah Pemilik kemuliaan dan keagungan dengan khusyuk, yakni dengan penuh ketaatan dan keikhlasan.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِۗ ثَلٰثُ عَوْرٰتٍ لَّكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌۢ بَعْدَهُنَّۗ طَوَّافُوْنَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ ۝٥٨

Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah hamba sahaya (laki-laki dan perempuan) yang kamu miliki dan orang-orang yang belum balig (dewasa) di antara kamu meminta izin kepada kamu tiga kali, yaitu sebelum salat Subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)-mu di tengah hari, dan setelah salat Isya. (Itu adalah) tiga (waktu yang biasanya) aurat (terbuka) bagi kamu. Tidak ada dosa bagimu dan tidak (pula) bagi mereka selain dari (tiga waktu) itu. (Mereka) sering keluar masuk menemuimu. Sebagian kamu (memang sering keluar masuk) atas sebagian yang lain. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat kepadamu. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.(An-Nrr Ayat 58).

فَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ قَبْلَ طُلُوْعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ الْغُرُوْبِ ۝٣٩

Maka, bersabarlah engkau (Nabi Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah seraya bertahmid (memuji) Tuhanmu sebelum terbit dan terbenamnya matahari. (Qaf Ayat 39)

وَمِنَ الَّيْلِ فَسَبِّحْهُ وَاَدْبَارَ السُّجُوْدِ ۝٤٠

Bertasbihlah pula kepada-Nya pada sebagian malam hari dan setiap selesai shalat. (Qaf Ayat 40)

اَقِمِ الصَّلٰوةَ لِدُلُوْكِ الشَّمْسِ اِلٰى غَسَقِ الَّيْلِ وَقُرْاٰنَ الْفَجْرِۗ اِنَّ قُرْاٰنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُوْدًا ۝٧٨

Dirikanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh! Sesungguhnya shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat).(Al-Isra’ Ayat 78)

فَسُبْحٰنَ اللّٰهِ حِيْنَ تُمْسُوْنَ وَحِيْنَ تُصْبِحُوْنَ ۝١٧

Bertasbihlah kepada Allah ketika kamu berada pada waktu senja dan waktu pagi. (Ar-Rum Ayat 17)

وَلَهُ الْحَمْدُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَعَشِيًّا وَّحِيْنَ تُظْهِرُوْنَ ۝١٨

Segala puji hanya bagi-Nya di langit dan di bumi, pada waktu petang dan pada saat kamu berada pada waktu siang. (Ar-Rum Ayat 18)

وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِۗ اِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ ۝١١٤

Dirikanlah shalat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah).

Hikmah Shalat Lima Waktu

Shalat yang merupakan tiang agama mempunyai berbagai macam hikmah, yaitu:

  • Di padang mahsyar (akherat) yang pertama kali ditanyakan adalah shalat, Jika kita taat menjalankannya akan dimudahkan menjawab pertanyaan lain tentang amal kita di dunia.
  • Menenangkan Hati, Seorang muslim yang taat menjalankan shalat lima waktu ketenangan jiwanya pasti berbeda dengan mereka yang hanya setengah-setengah dalam menjalankan shalat. Rasa damai telah menjalankan kewajiban membuat kita mampu mensyukuri segala nikmat dari Tuhan, tidak mudah mengeluh dan mampu menerima segala kenyataan yang ada.
  • Mencegah dari perbuatan keji dan munkar, Seorang muslim yang taat dan menyadari kehambaannya mampu melihat sesuatu dengan segala kondisinya, menyadari bahwa kita adalah salah satu mahluk dari milyaran ciptaan Allah sehingga akan mampu berfikir seribu kali sebelum menyakiti sesama mahluk Allah, dan juga bisa memposisikan dirinya sebagai seorang muslim yang mampu membuat orang sekitarnya merasa damai atas kehadirannya.
  • Tidak Egois, shalat yang merupakan kesadaran mutlak sebagai hamba membuat seorang muslim mampu memilah baik dan buruk dengan bijaksana, tidak hanya memandang kebenaran dari cara pandangnya sendiri sehingga tidak merasa paling benar karena menyadari Allah menciptakan mahluk yang beragam dengan kemampuan/pengetahuan yang beragam pula. Muslim yang seperti itu mampu membuat keputusan (berbuat adil) yang bisa diterima orang banyak.

Leave a Comment