Hukum jika ada Najis Ditempat Shalat
Salah satu syarat sah shalat adalah suci dari hadas dan najis. Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor yang menjadikan tidak sahnya ibadah shalat (Kaasyifatus Sajaa, hal. 72).
قال: (قوله ومكان يصلى فيه) أي وطهارة مكان يصلى فيه ويستثنى منه ما لو كثر ذرق الطيور فيه فإنه يعفى عنه في الفرش والأرض بشروط ثلاثة أن لا يتعمد الوقوف عليه وأن لا تكون رطوبة وأن يشق الاحتراز عنه
“Dan disyaratkan sucinya tempat yang dibuat shalat. Dikecualikan dari hal ini permasalahan ketika banyak kotoran burung di tempat tersebut. Maka kotoran ini dihukumi najis yang ma’fu ketika berada di tanah atau permadani dengan tiga syarat. Tidak menyengaja berdiam diri di tempat yang terdapat kotoran tersebut, kotoran tidak dalam keadaan basah dan sulit untuk dihindari.” (I’anah at-Thalibin, juz 1, hal. 80)
ولو صلى على بساط تحته نجاسة أو على طرفه نجاسة أو على سرير قوائمه على نجاسة لم يضر ولو كانت نجاسة تحاذي صدره في حال سجوده أو غيره : فوجهان الأصح لا تبطل صلاته لأنه غير حامل للنجاسة ولا مصل عليها
“Jika seseorang shalat di atas karpet yang di bawahnya terdapat najis, atau ia shalat di atas ranjang yang mana penyangganya terdapat najis maka hal tersebut tidak membahayakan shalatnya. Jika sebuah najis sejajar dengan dadanya tatkala ia sujud atau melakukan rukun yang lain, maka dalam keadaan demikian terdapat dua pandangan. Menurut qaul ashah shalatnya tidak batal karena ia tidak membawa terhadap najis dan tidak shalat di atas najis” (Kifayah al-Akhyar, juz 1, hal. 108)
Jika ada najis di tempat shalat sebaiknya kita menghindarinya atau mensucikannya terlebih dahulu, secara sengaja shalat diatas najis hukum shalatnya tidak sah.
Menurut keterangan diatas jika ada najis dibawah sajadah dan najis itu kering seperti kotoran cicak atau kotoran burung yang ada di lantai maka hukumnya sah shalatnya, namun jika najis dibawah sajadah itu basah hingga membasahi permukaan sajadah maka ketika saat shalat kita menyentuh najis itu shalat kita tidak sah. Jika mengetahui ada najis basah dan tetap menggelar sajadah di atasnya maka shalatnya tidak sah.